Teknologi
merupakan sarana atau media yang membantu meringankan pekerjaan kita serta
sebagai media hiburan saat kita merasa jenuh. Akan tetapi teknologi juga bisa
jadi bumerang bagi kita jika kita salah memakainya atau memakainya tidak sesuai
dengan porsi yang kita butuhkan. Memang, kebanyakan media teknologi sangat
mempermudah aktifitas kita. Misalnya, handphone sebagai alat komunikasi yang
praktis serta efisien, media elektronik seperti komputer yang membantu kita membuat suatu dokumen serta
media elektronik seperti televisi sebagai media informasi serta hiburan.
Kesemuanya itu sangatkah membantu serta mempermudah pekerjaan kita. Kita sangat
membutuhkan tekhnologi, semua orang percaya itu. Tapi dengan sering kita menggunakan
tekhnologi apalagi hanya sebagai media hiburan saja , secara tidak sadar kita
sudah membuang-buang waktu kita untuk hal yang tidak penting dan akibatnya kita
melalaikan aktifitas wajib yang seharusnya kita lakukan.
Televisi,
media informasi serta hiburan yang sangat digemari hampir semua orang, dari
anak kecil hinga orang yang sudah tua sekalipun. Dengan adanya televisi kita
lebih udah mendapat informasi yang lebih
up to date disbanding media-media informasi yang lainnya. Teleisi juga sebagai
media hiburan yang paling menghibur karena menggunakan media grafis yang baik
layaknya kita melihatnya secara langsung. Tetapi jika kita lebih melihat jauh,
banyak sekali dampak negative akibat terlalu sering menonton televisi. Dari
tayangannya, terlalu banyak tayangan-tanyangan televisi yang tidak mendidik
serta tidak layak untuk dipublikasikan. Bahkan banyak acara-acara anak yang
tidak layak ditonton oleh anak-anak. Hal ini jelas berdampak buruk apalagi
untuk pekembangan anak-anak usia dini. Jam tayang acara-acara hiburan juga
mempengaruhi perilaku anak-anak, misalnya tayangan yang menarik serta menghibur
ditayangkan pada jam-jam anak seharusnya shalat dan mengaji. Ini jelas akan mempengaruhi sikap serta moral
anak –anak yang sedang dalam masa pertumbuhan. Anak yang seharusnya shalat dan
mengaji malah justru melihat tayangan televisi. Padahal, jelas-jelas shalat dan
mengaji adalah kewajiban kita sebagai seorang muslim. Terkadang anak juga sangat
sulit diperintah untuk shalat dan mengaji ketika ia sedang asyik dengan
tayangan televisi dan lebih parahnya ia berontak ketika kita mengganggunya
menonton televisi. Sikap seperti ini jelas tidak baik jika terus dibiarkan.
Jika
terus-terusan dibiarkan, moral generasi penerus bangsa akan hancur. Sikap egois
serta individualis akan mulai bermunculan. Sebagai seorang yang tidak mau moral
anak-anak kita merosot kita harus melakukan suatu tindakan agar nantinya ini
tidak berkelanjutan. Kita lihat sekarang, di jaman yang serba gadget ini moral
anak-anak sudah hancur. Banyak kasus tindakan-tindakan kriminal yang diilakukan
oleh anak-anak. Ini akibat kurangnya pendidikan agama yang diajarkan kita. Kita
terus-terusan menjejali anak-anak kita dengan teknologi yang tujuannya adalah
agar anak-anak kita tidak gagap teknologi. namun disamping itu ada banyak
dampak negatif yang anak-anak dapatkan.
Selain
ini adalah tanggung jawab kita serta orang tua, ini juga adalah tanggung jawab
pemerintah. Karena apa, karena pemerintang berperan dalam penayangan-penayangan
acara televisi yang tidak sesuai dengan waktu tayang. Pemerintah seharusnya
peka terhadap fenomena ini, dimana anak-anak sudah mulai meninggalkan
pengajian. Jauh lebih parah anak tidak mau beribadah akibat pada saat adzan
maghrib tiba banyak tayangan-tayangan televisi yang menarik. Walaupun pada saat
itu kita matikan televisi serta melarang anak untuk menonton televisi saat itu
tapi itu tidak digubris olehanak-anak kerena pada masa anak-anak seperti itu
yang mereka tahu hanya bermain dan menonton televisi. Salah satu cara yang
harus dilakukan adalah menghentikan tayangan televisi pada saat maghrib tiba.
Pemerintah harusnya melakukan tindakan seperti itu agar pemuda harapan bangsa
moralnya tidak anjlok. Setidaknya, dengan tidak adanya tayangan televisi saat
itu anak-anak bisa diajak melakukan hal lain yaitu mengaji. Jika itu dilakukan
kita berharap anak-anak tidak akan lagi ketergantungan terhadap televisi. Kita
harus bekerja sama agar penerus-penerus kita tidak terjajah oleh teknologi,
tetap taat pada agama serta menjalankan penuh pancasila.